Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2008

Awak Remek!

Setelah semalaman (23/10) tidak istirahat gara-gara laptop ngadat dan PC di basecamp yang bangsat, padahal tuntutan untuk segera menyelesaikan Tashwirul Afkar, si bulletin yang biasa memaksaku kerja rodi sudah semakin dekat. Pekerjaan layout yang cukup memeras fikiran (yang bener pikiran, bung! Tapi fikiran lebih punya taste!) dan tenaga itupun aku boyong ke rumah dengan terlebih dahulu menginstall ulang Laptopku yang (gak) Compaq ini. Sore hari, pekerjaan selesai, badan rasanya capek dan mau meriang. Tapi itu tidak boleh menjadi alasan tidak pergi kuliah, biar aku tetap dianggap mahasiswa sama orang-orang. Pulang kuliah, sebagai ketua yang baik hati dan pandai mengaji, aku menyempatkan diri untuk mengikuti rapat panitia raker. Dan setelahnya, rencana untuk berziarah ke makam Sunan Ampelpun harus dijalani. Sekali lagi, sebagai ketua yang baik hati dan pandai mengaji, meskipun badan rasanya sangat lelah belum istirahat sama sekali akupun memenuhi janji. Malu sama malaikat yang terlanjur

TEMAN-TEMAN HEBAT DI HARI YANG BERAT

Bu Mus dan murid-murid hebatnya berdiri di halaman sekolah mengantar kepergian Lintang, murid paling jenius yang hanya karena nasib baik tidak memihak padanya harus meninggalkan bangku sekolah yang dicintainya. Anak miskin tapi jenius itu mengayuh sepedanya meninggalkan jejak ban sepedanya di tanah pelataran sekolah untuk terakhir kali diiringi tatapan kehilangan bu Mus dan kawan-kawan tercintanya. Sebagai sahabat yang sangat mengagumi Lintang, Ikal tidak menerima kepergiannya. Dikejarnya Lintang. Dengan air mata menetes ia berteriak "Lintang...!!" Ia gagal menghentikan kepergian Lintang. Tapi ia berhasil menyimpan nasehat-nasehatnya hingga ia bisa mencapai masa depan yang teramat cerah. Penggalan adegan itulah yang paling aku sukai dari film "Laskar Pelangi" karena mampu membuatku haru dan hampir menitikkan air mata. Film yang aku tonton bersama sahabat-sahabat hebatku. Teman-teman seperjuangan IPNU-IPPNU Waru. Nonton bareng mereka yang dilanjutkan dengan nongkrong