Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2009

Respon Cewek Ketika ada Cowok yang PDKT

Masih karena menunggu hujan reda, sejenak aku sempatkan diri untuk mencopas (Copy Paste) artikel di bawah ini. Kadangkala cewek itu sangat baik hingga ia benar-benar bisa menghargai usaha pdkt yang dilakukan seorang cowok, tapi adakalanya cewek itu sangat kejam dengan merespon upaya pdkt itu dengan tidak manusiawi. Lebih lengkapnya, baca tulisan di bawah ini yang copy dari www.forumbebas.com. Mengejar cewek merupakan suatu sifat dasar cowok sebagai seorang pemburu. Tetapi kalau cewek tidak memberikan respon, bagaimana cowok tahu kalau si cewek senang atau tidak atas tindakannya? Begini kira2 respon cewek tsb: Cowok telepon rutin ke cewek 2-3 kali sehari. Respon cewek bila tertarik sama cowok : “Wah cowok ini boleh juga nich, perhatian sekali sama saya.” Bila tidak tertarik : “Masa tiap hari nelpon saya terus, apa nggak ada kerjaan lain ?” Cowok rajin datang ke rumah si cewek. Respon cewek bila tertarik sama cowok : “Wah..dia bela-belain menyediakan waktunya untuk datang ke rumah saya,

REPUBLIK BALIHO

Ketika pantat sudah terlanjur nempel di kursi warnet dan segala kebutuhan data yang dicari sudah didapat lalu cuaca di luar sedang hujan lebat, maka tidak ada perbuatan yang paling mulia selain nulis blog sambil nungggu hujan reda. Nulis apa? Aku juga sebenarnya gak tau. Tapi sekilas terbersit di benakku mengenai Pemilu Anggota Legislatif 2009. Ya, keputusan Mahkamah Konstitusi bahwa Calon Anggota Legislatif (caleg) terpilih berdasarkan suara terbanyak menguntungkan para pengusaha digital printing. Semua caleg berkompetisi mengkampanyekan dirinya hingga hampir di sepanjang jalan yang setiap hari aku lalui berbagai macam baliho, spanduk, bendera dan media promosi lainnya berkeliaran. Mulai dari media promosi komersil hingga, promosi diri para Caleg. Seperti di pertigaan Kalirungkut yang aku lewati setiap ke kampus di bawah ini : Bersyukurlah wahai para pemilih digital printing. Di masa-masa seperti ini ordermu membanjir. Bukan hanya pemilik digital printing saja yang untung sebenarnya.

IZINKAN

Izinkan kumenatap kedua bola mata beningmu Izinkan kumendengar bait-bait suaramu Izinkan kumenghirup harum tubuhmu Meski tak kau izinkan kumemilikimu Ketahuilah, Walau yang ada pada dirimu Adalah hal yang biasa Tapi izinkan aku menganggapnya istimewa Kalau tak kau berikan izin untuk itu semua Kumohon berikan aku izin untuk menggores puisi ini Kamar, 190209

Sebuah Sekuel Puisi

Bukan hanya film yang punya sekuel. Bukan hanya novel yang punya sekuel. Puisipun bisa jadi punya sekuel. Seperti puisi berikut (pernah dipost di blog ini kok): CINTA YANG ANEH Secara tidak sengaja aku mencintaimu Dan dengan tidak terduga pula rasa itu sirna Sebelum sempat engkau mengiranya Biarlah ini tetap rahasia Izinkan saya yang sombong dan sok tahu ini, untuk menuliskan sekuel kedua dari puisi di atas: CINTA YANG ANEH (2) Rasa itu pernah sirna Tapi aku tak punya kuasa untuk membiarkannya kembali Aku bisa memaksa tanganku menunjuk Tapi tidak dengan hatiku Aku bisa memaksa kakiku mengayun Tapi tidak dengan hatiku Aku bisa memaksa kepalaku menggeleng Tapi tidak dengan hatiku Aku bisa memaksa mulutku berkata "Tidak" Tapi tidak dengan hatiku Aku memang bisa memaksa diriku Tapi tidak pada hatiku Aku bisa membohongimu Tapi aku tak bisa membohongi diriku Ketika sesuatu yang pernah sirna itu kembali Bahkan semakin menjadi Biarlah dia tetap tersimpan di hati Tak sempat memang eng