Skip to main content

Always, Laila. GILA!!!

Gemuruh di hatiku mereda sendirinya
langit menjadi lebih cerah
dan udara tak lagi menyesakkan dada

Mungkin karena telah kutemukan
definisi lain dari cinta
Makna tak lagi berasal dari pertemuan
dan rasa rindu membuatku bahagia
(sebuah puisi untuk Laila dari Almarhum Phrameswara)

Tak rugi aku memburunya seperti singa kelaparan. Hampir semua toko buku di Surabaya sudah aku jelajahi. Bahkan distributor GagasMedia pun sudah kehabisan stok pada waktu aku meneleponnya. Mau lari ke mana lagi? Cari di toko online, sama. Kehabisan stok. Tapi perjuangan yang tak kenal lelah itu pun membuahkan hasil. Bermula dari keluh kesahku yang aku tumpahkan di friendsternya Andi Eriawan, sang penulis novel yang membuat pipi banyak pembacanya basah. Salah seorang pengemar Andi Eriawan menanggapinya. Dikatakannya, dia sempat melihat Novel Always, Laila di sebuah program obral buku di salah satu mall di Malang. Namanya MOG. Aku belum pernah dengar, tapi katanya itu mall baru. Pantas saja, pasti belum diresmikan. Karena kalau sudah, pasti aku, lelaki sombong dan sok tahu ini, diundang dalam peresmian itu. Dan terkejutnya lagi, Always, Laila hanya dihargai Rp. 10.000. Sebuah penghinaan bagiku. Begitu susahnya aku mendapatkan novel itu bahkan akupun siap mempertaruhkan seluruh isi dompetku yang tak seberapa tebal ini untuk membelinya kalau memang suatu saat novel itu menjadi barang langka yang mahal harga. Tapi di MOG, hanya dihargai 10 ribu saja.
Setelah seorang teman yang tak pernah bertemu di dunia nyata itu membelikannya untukku. Aku membacanya hingga tuntas dan.....

AKU TIDAK TERIMA!!!!!!

Kamu pasti bingung kenapa?
Aku sebenarnya malas untuk menjelaskannya, tapi baiklah, begini, dengarkan baik-baik.
Andi begitu indah merangkai hubungan Pram dan Laila. Mulai dari pertemuan yang aneh, pertengkaran, mesra-mesraan, perselingkuhan, dan yang paling aku suka adalah kejutan-kejutan kecil yang selalu menghiasi kehidupan mereka. Plot cerita disusun begitu menarik, hingga membuat pembaca harus benar-benar mencermati cerita. Sikap Pram yang apa adanya dan suka menggoda. Sikap Laila yang suka menyiksa, hingga perikemanusiaan sudah tidak berlaku lagi bagi Pram. Haknya sebagai manusia biasa dicabut dengan sadis oleh Laila. Terbukti dengan memar-memarnya tubuh Pram akibat cubitan-cubitan Laila. Tapi cubitan itu juga merupakan konsekuensi dari ulah Pram yang resek. Dan cubitan-cubitan itulah yang membuat Pram kangen hingga nekat pergi ke Malaysia.
Dan masih banyak lagi cerita yang kalau aku tuliskan di sini nanti aku dikira sedang melakukan pelanggaran hak cipta.
Begitu asik dan unik hubungan mereka hingga ketika 96% novel selesai kau baca, kau akan merasakan bahwa kisah indah itu dihancurkan berkeping-keping oleh si penulis di sisa-sisa cerita. Jiwamu akan guncang dan seolah tidak menerima, kau begitu terpesona oleh indahnya cinta mereka hingga lupa bahwa Andi Eriawan telah membawamu melayang tinggi lalu kemudian menjatuhkanmu dari sana.
Maka bagi para wanita yang rapuh hatinya, janganlah membaca novel ini di hadapanku. Karena aku tidak tega melihat air mata wanita berderai. Bacalah novel Always, Laila yang luar biasa ini di tempat yang jauh dariku merenung. Hingga isak tangismu tak terdengar olehku. Tapi jangan lupa bawa tisu.

Unitomo, 301008

Comments

Popular posts from this blog

Algoritma Google dalam Menerka

Google perusahaan pencari paling besar di bumi selain semakin menggila, juga semakin tidak masuk akal perkembangannya. Algoritma yang dikembangkan google membuat kesok tahuan google bermetamofosis menjadi keserba tahuan. Dulu untuk mencari data menggunakan mesin pencari semacam google diperlukan trik-trik khusus. Yakni dengan menambahkan algoritma pemrograman. Di antara trik itu bisa dibaca di sini . Kita perlu menambahkan AND, OR, *, -, &, dan lain sebagainya ke dalam pencarian kita. Lebih rincinya silakan dibaca di artikel tersebut. Artikel itu ditulis pada 2008. Sekarang. 11 tahun dari artikel itu ditulis. Algoritma google sudah mengalami kemajuan pesat. Suatu malam, tetangga saya punya hajat. Manten. Agak jauh dari rumah. Tapi suara sound systemnya terdengar cukup jelas dari kamar tidur saya. Afham yang saat itu mendengar sebuah lagu dari acara mantenan secara refleks menirukan. Entah darimana ia mengenal lagu itu. Hanya saja ia melafalkan lirik yang salah. Saat ...

Terapi Back To Children

Langkah kami terhenti ketika sampai pada sebuah pendopo terbuka berukuran tidak terlalu besar. Di situlah anak didik kami, siswa SMP Zainuddin kelas 8 berkumpul untuk mendapatkan materi tentang Herbarium. Karena seluruh kegiatan itu sudah dihandle oleh tim dari Taman Safari Indonesia Prigen, praktis kami, para guru hanya menjadi penonton. Di luar sana hujan turun. Seorang guru tengok kanan tengok kiri mencari tempat sholat. Seorang guru yang lain asyik menikmati camilan. Seorang guru yang lain celingak-celinguk memandangi wahana permainan di sekitar pendopo itu. Lama beliau memandangi arena permainan bumper car. Ya, nama resminya adalah Bumper Car tapi orang-orang sering salah sebut menjadi Bombom Car. Tak apa. Itu bukan masalah serius buat negeri ini. Setelah lama memandang akhirnya beliau melontarkan ajakan untuk menuju ke sana. Tiga-empat guru sepakat dengan ide itu, termasuk saya yang sedang bingung harus ngapain di pendopo ini. Tak lama setelah kami menjejakkan kaki di arena...

KONFERENSI PERS

Para wartawan segera berkumpul, siapkan bolpen dan buku catatanmu, nyalakan recordermu, angkat kamera yang menggantung di lehermu, fokuskan lensa handycam mu. Dengar baik-baik... Saya akan memberi pernyataan dalam konferensi pers kali ini. Ini kesempatan langka. Jangan disia-siakan, agar kamu tidak dimarahi bosmu karena ketinggalan momen langka dan penting ini. Kalian tahu... betapa memaafkan itu lebih mulia daripada meminta maaf. Kenapa? Karena memaafkan itu lebih berat daripada meminta maaf. Meskipun meminta maaf itu mempertaruhkan harga diri, tetapi meminta maaf itu sejatinya adalah mengembalikan harga diri yang telah tergores noda. Sehingga memberi maaf menjadi lebih mulia daripada meminta maaf. Memaafkan, terkadang sangatlah berat. Ketika kesalahan yang harus dimaafkan teramat besar. Namun, seringkali karena melihat ketulusan si peminta maaf. Memaafkan menjadi sedikit ringan. Itu adalah ketika orang lain yang meminta maaf. Berbeda dengan ketika yang meminta maaf adalah diri kita s...