Skip to main content

Tipe Orang Menunggu



Sebenarnya banyak referensi yang bisa dijadikan Landasan Teori untuk membahas "Menunggu" Kali ini saya akan merujuk pada lirik lagu "Menunggu"nya Ridho Rhoma Feat Sonet 2 Band yang berjiwa mellow dan sebuah puisi dari Andi Eriawan yang berjiwa 'COWOK' banget.

Jika ada seseorang yang sedang menunggu seseorang. Entah itu menunggu wujudnya, menunggu jawabannya, menunggu keputusannya, menunggu kepastiannya atau menungggu nya-nya yang lain.
Bolehlah saya membaginya menjadi dua tipe penunggu:

Tipe pertama, orang yang akan setia menunggu dan menunggu bahkan tidak disuruh menunggu pun ia akan tetap menunggu. Dengan harapan suatu saat yang ia tunggu, mau ditunggu. Maka dia adalah tipe orang yang setia. Ini adalah tipe yang gak ada matinya. Kecuali kalo harapan itu sudah musnah. Untuknya saya persembahkan lirik "Menunggu"nya Ridho Rhoma feat Sonet 2 Band yang diciptakan Bang Haji.

MENUNGGU

Sekian lama aku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau telah berjanji
Kita jumpa di sini
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu

Derita hidup yang kualami
Duhai pahit sekali
Pada siapa aku berbagi
Kalau bukan padamu
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu

Selain dirimu kasih
Tiada yang lain lagi
Tempat cintaku bersemi
Mencurahkan isi hati

Lama sekali aku menanti
Kedatanganmu kekasih
Betapa hati tidak ‘kan sedih
Kau biarkan ku sendiri



Tipe Kedua, adalah orang yang menggunakan rasio dan logikanya secara cepat meski belum tentu tepat. Ia adalah pembuat keputusan yang berani. Tidak mellow. Tipe cowok banget. tatkala yang ia tunggu tak kunjung jelas untuk sekian kesempatan tertentu. Tak segan-segan ia akan pergi. Untuk pulang atau menunggu yang lain. Meski sebenarnya ia berat meninggalkan yang ia tunggu. Tapi baginya kesabaran ada batas waktunya. Ia tak mau menyia-nyiakan waktu hanya untuk bersabar menanti. Untuknya saya persembahkan sebuah puisi dari Andi Eriawan.

B 1195 NS 

menunggu itu
diiringi kesal
gerutu
dan keluhan

menunggu itu
melirik jam tangan
dan berharap hari
cepat selesai

..

menunggu itu
di tengah hujan
dengan rokok
berbatang-batang

menunggu itu
sia-sia
bangkit saja
pulang saja


Pernahkah kamu menunggu? 
Pasti pernah. 
Seperti yang saya alami sekarang ini. 
Lalu tipe mana yang akan kamu pilih dalam bersikap ketika menunggu?

Kalau saya....
Saya yang seorang Kasful Arifin ini....
Kasful Arifin yang seorang biasa ini....
Seorang Biasa Tapi Istimewa ini....
Akan memilih sikap tipe.....

Ah... kapan-kapan saja saya menjawabnya.
Sudah adzan Dhuhur. Saya sholat dulu.
Kata Ayah saya "Sholatlah pada awal waktu".
"Jangan lupa berjama'ah" tambahnya sambil menunjuk dengan jari telunjuknya (Ya iyalah... masak dengan jempol!!!)

Bayonet, 250409
(lagi nunggu...)

Comments

Popular posts from this blog

Algoritma Google dalam Menerka

Google perusahaan pencari paling besar di bumi selain semakin menggila, juga semakin tidak masuk akal perkembangannya. Algoritma yang dikembangkan google membuat kesok tahuan google bermetamofosis menjadi keserba tahuan. Dulu untuk mencari data menggunakan mesin pencari semacam google diperlukan trik-trik khusus. Yakni dengan menambahkan algoritma pemrograman. Di antara trik itu bisa dibaca di sini . Kita perlu menambahkan AND, OR, *, -, &, dan lain sebagainya ke dalam pencarian kita. Lebih rincinya silakan dibaca di artikel tersebut. Artikel itu ditulis pada 2008. Sekarang. 11 tahun dari artikel itu ditulis. Algoritma google sudah mengalami kemajuan pesat. Suatu malam, tetangga saya punya hajat. Manten. Agak jauh dari rumah. Tapi suara sound systemnya terdengar cukup jelas dari kamar tidur saya. Afham yang saat itu mendengar sebuah lagu dari acara mantenan secara refleks menirukan. Entah darimana ia mengenal lagu itu. Hanya saja ia melafalkan lirik yang salah. Saat ...

Terapi Back To Children

Langkah kami terhenti ketika sampai pada sebuah pendopo terbuka berukuran tidak terlalu besar. Di situlah anak didik kami, siswa SMP Zainuddin kelas 8 berkumpul untuk mendapatkan materi tentang Herbarium. Karena seluruh kegiatan itu sudah dihandle oleh tim dari Taman Safari Indonesia Prigen, praktis kami, para guru hanya menjadi penonton. Di luar sana hujan turun. Seorang guru tengok kanan tengok kiri mencari tempat sholat. Seorang guru yang lain asyik menikmati camilan. Seorang guru yang lain celingak-celinguk memandangi wahana permainan di sekitar pendopo itu. Lama beliau memandangi arena permainan bumper car. Ya, nama resminya adalah Bumper Car tapi orang-orang sering salah sebut menjadi Bombom Car. Tak apa. Itu bukan masalah serius buat negeri ini. Setelah lama memandang akhirnya beliau melontarkan ajakan untuk menuju ke sana. Tiga-empat guru sepakat dengan ide itu, termasuk saya yang sedang bingung harus ngapain di pendopo ini. Tak lama setelah kami menjejakkan kaki di arena...

KONFERENSI PERS

Para wartawan segera berkumpul, siapkan bolpen dan buku catatanmu, nyalakan recordermu, angkat kamera yang menggantung di lehermu, fokuskan lensa handycam mu. Dengar baik-baik... Saya akan memberi pernyataan dalam konferensi pers kali ini. Ini kesempatan langka. Jangan disia-siakan, agar kamu tidak dimarahi bosmu karena ketinggalan momen langka dan penting ini. Kalian tahu... betapa memaafkan itu lebih mulia daripada meminta maaf. Kenapa? Karena memaafkan itu lebih berat daripada meminta maaf. Meskipun meminta maaf itu mempertaruhkan harga diri, tetapi meminta maaf itu sejatinya adalah mengembalikan harga diri yang telah tergores noda. Sehingga memberi maaf menjadi lebih mulia daripada meminta maaf. Memaafkan, terkadang sangatlah berat. Ketika kesalahan yang harus dimaafkan teramat besar. Namun, seringkali karena melihat ketulusan si peminta maaf. Memaafkan menjadi sedikit ringan. Itu adalah ketika orang lain yang meminta maaf. Berbeda dengan ketika yang meminta maaf adalah diri kita s...