Para wartawan segera berkumpul, siapkan bolpen dan buku catatanmu, nyalakan recordermu, angkat kamera yang menggantung di lehermu, fokuskan lensa handycam mu.
Dengar baik-baik...
Saya akan memberi pernyataan dalam konferensi pers kali ini. Ini kesempatan langka. Jangan disia-siakan, agar kamu tidak dimarahi bosmu karena ketinggalan momen langka dan penting ini.
Kalian tahu... betapa memaafkan itu lebih mulia daripada meminta maaf. Kenapa? Karena memaafkan itu lebih berat daripada meminta maaf. Meskipun meminta maaf itu mempertaruhkan harga diri, tetapi meminta maaf itu sejatinya adalah mengembalikan harga diri yang telah tergores noda. Sehingga memberi maaf menjadi lebih mulia daripada meminta maaf.
Memaafkan, terkadang sangatlah berat. Ketika kesalahan yang harus dimaafkan teramat besar. Namun, seringkali karena melihat ketulusan si peminta maaf. Memaafkan menjadi sedikit ringan. Itu adalah ketika orang lain yang meminta maaf.
Berbeda dengan ketika yang meminta maaf adalah diri kita sendiri. Memaafkan diri sendiri amatlah berat. Setidaknya itulah aku. Kesalahan-kesalahan yang telah terjadi itu, membuatku sulit memaafkan diriku. Apalagi kesalahku itu adalah membuat orang yang sangat istimewa kecewa, sakit hati dan membiarkannya terjebak dalam perasaan yang pastinya sulit untuk merubahnya.
Aku telah melakukan perbuatan bodoh yang sangat kejam dan tak berperasaan. Aku harus menebusnya. Lalu dengan apa?
Setelah aku merenung panjang... panjang sekali... hingga terbawa mimpi.
Ada dua hal yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahan itu:
Pertama, aku tidak akan melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan keinginanku dekat dengan seseorang. Aku tidak boleh egois. Hingga orang yang sangat istimewa itu dapat menemukan perasaannya di tempat lain. Ini setimpal.
Kedua, ini masih menjadi perdebatan para kuasa hukum yang saya sewa. Mereka masih belum menemukan susunan kalimat yang pas untuk nomor dua ini.
Mungkin itu saja, kawan-kawan pers. Sedikit Konferensi Pers dari seseorang yang "biasa tapi istimewa".
Bagaimana? Kalian sudah puas mendapatkan informasi mahal ini? Silakan kembali ke kantor redaksi masing-masing untuk berdebat dengan Pimpinan Redaktur kalian agar berita ini menjadi headline media tempat kalian mencari makan.
Ruang Tamu, 040509
untuk 2 Mei yang membuka kebodohanku
Comments