Skip to main content

Jin


Mari kekeselen ngerombeng gak oleh-oleh, Kayat ngaso ndhik ngisore wit asem, mripate nguantuk, sikile kemeng, wetenge luwe.
Sik tas katene keturon, dhadhak sikile ngincak botol. Bareng botole
dijupuk dhadhak metu beluk’e, Kayat mencolot kuaget.

"Hua ha ha ha, jenengku jin botol, telu panjalukmu bakal tak turuti,"jare
jine.

"Gak percoyo aku, paling kon kate mbujuki aku. Biyen aku iki ngguanteng lan
sugih, lha saiki aku malih ireng mlarat koyok ngene iki mergo dibujuki
ambek jin" jare Kayat.

"Lho biyen iku be'e awakmu pethuk ambek jin kaspo, lha aku iki lak jin apik’an ta, dhadhi wis gak usah khawatir.
Opo maneh awakmu wis kadung koyok ngono, gak bakal isok luwih soro maneh, wis ta gak rugi pokok’e.
Lek gak percoyo, coba’en dhisik ae njaluk opo" jare jine maneh.

"Yo wis, awas lek awakmu mbujuk’i. Tak gibheng koen !!!. Sing pertama, aku kepingin ndhuwe dhuwik sak karung," jare Kayat

"Meremo dhiluk.." jare jine. Ting... Pas melek moro-moro ndhik ngarepe
Kayat wis onok dhuwik sak karung, seket ewuan kabeh.

"Sik gak percoyo ta awakmu, saiki njaluk opo maneh .. ?" jare jine.

"Saiki .... aku njaluk omah mewah sak montore, pokok’e lengkap sak sembarange." jarene Kayat.

"Meremo dhiluk.." jare jine. Ting... Pas melek moro-moro Kayat wis nang
njero omah mewah. Kayat sueneng gak karuan.

"Lha saiki kari sithok panjalukmu sing isok tak turuti, pikiren sing
temenan cik gak getun" jare jine.

Ambek merem-merem mbayangno, Kayat njaluk, "Aku kepingin kulitku malih
putih wudho dirubung wong wedhok akeh".

Pas katene melek, samar-samar Kayat krungu suorone wong wedhok rame ambek keroso awake dicekel-cekel. Tapi kok mambu iwak pindang, pikire Kayat mulai curiga.

Bareng melek, Kayat kuaget lha kok wis nang tengah pasar, tibake Kayat wis
dhadhi tahu. . .

Comments

Popular posts from this blog

Kawal Gerakan 10.000 Sebulan dengan Fintech

Salah satu yang menarik perhatian saya pada Munas Ikapete tahun ini adalah launching Gerakan 10.000 Sebulan. Ini adalah gagasan besar yang melibatkan hal kecil. Barangkali ada yang mencibir kok 10.000? Kenapa tidak 100.00 saja? Itu kan terlalu receh? Biar! Asal tahu saja, roda ekonomi Indofood CBP Tbk. bisa berputar karena peran recehan. Coba kalau Indomie produk mie sejuta ummat yang dimiliki Indofood itu dijual  dengan harga 100.000 per bungkus. Belum satu tahun bisa tutup itu pabrik. Tutup bukan karena ongkos produksinya besar tapi karena jualannya tidak laku. Ibarat mencari ikan, Gerakan 10.000 Sebulan menurut saya adalah menjaring bukan memancing. Harus diakui alumni Tebuireng yang tersebar di seantero dunia ini selain jumlahnya banyak juga berasal dari beragam kelas sosial ekonomi. Mulai dari yang berprofesi sebagai pengusaha, pengacara, sampai sopir truk ekspedisi. Asli, yang terakhir itu salah satu teman satu angkatan saya. Kemampuan ekonomi mereka pun beragam. Mulai d...

Algoritma Google dalam Menerka

Google perusahaan pencari paling besar di bumi selain semakin menggila, juga semakin tidak masuk akal perkembangannya. Algoritma yang dikembangkan google membuat kesok tahuan google bermetamofosis menjadi keserba tahuan. Dulu untuk mencari data menggunakan mesin pencari semacam google diperlukan trik-trik khusus. Yakni dengan menambahkan algoritma pemrograman. Di antara trik itu bisa dibaca di sini . Kita perlu menambahkan AND, OR, *, -, &, dan lain sebagainya ke dalam pencarian kita. Lebih rincinya silakan dibaca di artikel tersebut. Artikel itu ditulis pada 2008. Sekarang. 11 tahun dari artikel itu ditulis. Algoritma google sudah mengalami kemajuan pesat. Suatu malam, tetangga saya punya hajat. Manten. Agak jauh dari rumah. Tapi suara sound systemnya terdengar cukup jelas dari kamar tidur saya. Afham yang saat itu mendengar sebuah lagu dari acara mantenan secara refleks menirukan. Entah darimana ia mengenal lagu itu. Hanya saja ia melafalkan lirik yang salah. Saat ...

Rajabiyah dan Kemeriahannya

  Waktu itu sekitar November 1998. Para santri baru saja kembali dari menikmati liburan caturwulan I di bulan Oktober. Sekembali ke pondok, sebagai santri yang baru mondok empat bulan saya dikejutkan dengan kemeriahan di Tebuireng. Kemeriahan itu bernama Rajabiyah. Sebuah kegiatan yang rutin tiap tahun dihelat oleh para santri secara mandiri. Mereka urunan sendiri, membentuk kepanitiaan sendiri, mengurus segala detailnya sendiri. Setiap komplek di Tebuireng menggelar kegiatan Rajabiyah. Pun dengan Orda (Organisasi Daerah) juga menggelar kegiatan dengan tema yang sama. Kemeriahan Rajabiyah ini persis seperti kemeriahan Agustusan di kampung. Berbagai lomba digelar. Mulai dari lomba ilmiah semacam lomba baca kitab, lomba pidato, lomba adzan, lomba bilal, lomba cerdas cermat, lomba kaligrafi dan semacamnya. Sampai dengan lomba non ilmiah yang bernuansa hiburan seperti balap karung, kepruk kendil, sepak bola, makan krupuk dan lomba aneh-aneh lainnya. Untuk lomba non ilmiah ini nampak ma...