Permasalahan ini pernah saya alami sebelumnya, tapi ketika permasalah serupa muncul kembali saya lupa bagaimana solusinya. Sebab itulah saya tulis saja biar bila suatu ketila hamba yang penuh kekhilafan ini menemui permasalahan serupa, lebih mudah untuk mengingatnya. Karena biasanya sesuatu yang kita catat itu lebih mudah untuk diingat.
Permasalahan yang saya maksud adalah begini: di sekolah saya, SMP Zainuddin Waru, baru saja pasang jaringan internet fiber (hore... sambil teriak jingkrak jingkrak lalu berlutut sambil melirihkan kata "akhirnya..."), maka saya pun memigrasikan seluruh kebutuhan internet ke jaringam baru itu.
Sebenarnya ada 3 Wireless router yang salah satunya adalah modem. Namun pada jaringan yang sebelumnya hanya saya pasang 1 router. Setelah bermigrasi ke FO, saya pasang semua router.
Muncul masalah, laptop saya dan beberapa perangkat seluler guru yang lain tidak bisa terkoneksi ke internet meskipun tersambung ke jaringan WiFi dengan sinyal yang maksimal.
Laptop saya pun saya utak-atik. Ketika settingan IP saya tentukan (bukan obtain), internet lancar seperti bus sumber kencono, tetapi ketika setingan IP saya obtain, internet mogok.
Akhirnya setelah berdoa dan bersemedi, ketemulah permasalahannya. Pada Router yang ketiga seting DHCP masih ENABLE.
Setelah seting DHCP pada router tersebut dibikin DISABLE, koneksi internet berlari kencang.
DHCP sendiri secara sederhana adalah fitur untuk mengatur IP Address suatu perangkat yang terhubung ke jaringan, dengan catatan jika perangkat itu Obtain IP Address.
Karena dari ketiga router tadi seharusnya hanya boleh ada satu yang DHCPnya enable yaitu router yang menjadi modem.
Jika lebih dari satu, maka terjadi perebutan kekuasaan, siapa yang paling berhak menentukan IP Address.
Comments